Miskin di Hadapan Allah



Miskin di Hadapan Allah

Berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. – Matius 5:3
Pernahkah Anda berpikir mengapa orang yang paling susah menerima Yesus justru rohaniwan bukan penjahat? Yang paling anti dengan Yesus justru dari kelompok agama, bukan dari kelompok orang berdosa? Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat susah menerima berita yang disampaikan Yesus, sekalipun mereka juga melihat dengan kepala mata sendiri bahwa Yesus melakukan tanda-tanda ajaib untuk meneguhkan berita yang disampaikan-Nya. Sebaliknya, orang berdosa dan para penjahat mudah sekali menerima Yesus. Tidak butuh waktu yang lama bagi penjahat yang disalib disebelah Yesus untuk percaya kepada-Nya.
Richard De Haan, seorang penulis Kristen, memberikan gambaran sederhana tentang hal tersebut diatas. Seorang pria miskin sedang bercakap-cakap dengan pria kaya yang juga religius. Pria religious itu heran mengapa orang miskin lebih mudah untuk percaya kepada Yesus, sedangkan orang seperti dia butuh waktu bertahun-tahun melakukannya. Pria miskin tersebut menjawab, “Seandainya seseorang datang dan menawarkan kepada kita masing-masing sebuah baju baru, maka saya akan langsung menerima tawaran itu piker panjang karena aku tidak memiliki pakaian dilemariku. Sedangkan dilemarimu pasti penuh dengan pakaian bagus. Demikian juga soal keselamatan. Mungkin kau sudah puas dengan segala kebaikan yang kau lakukan, jadi kau butuh waktu lama mengerti bahwa kau sungguh-sungguh membutuhkan keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus. Sebaliknya, aku sadar bahwa aku orang yang penuh dosa, jadi aku ingin sekali menerima pengampunan dari Yesus.
Kuncinya adalah sikap miskin dihadapan Allah. Tidak menganggap bahwa diri kita benar, saleh, dan bisa selamat melalui usaha diri kita sendiri. Sebaliknya ada kesadaran bahwa kesalehan kita bak kain kotor (Yesaya 64:6) sehingga kita membutuhkan Juru Selamat untuk membawa kita kepada hidup yang kekal. Semakin kita menyadari betapa miskin rohani kita dihadapan Allah, semakin mudah bagi kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita.

“Jika kita merasa kaya rohani, maka kita susah untuk menerima Tuhan dan Juru Selamat kita“.

0 comments:

Thanks for commented