Cerita Insipirasi



Setiap ada kesempatan training, seminar, diskusi ataupun forum kecil-kecilan kapan dan dimanapun saya berada selalu ada saja pertanyaan nyeletuk “benarkah TUHAN menciptakan setiap manusia dengan segala keunikannya ?. jika memang setiap diri manusia unik, kenapa masih saja ada manusia yang mengeluhkan kekurangannya daripada kelebihannya ?. cap jempol, warna dan bentuk rambut, hidung, telinga bisa saja beda … tapi itu saja tak cukup memberikan alasan unik yg membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

Dan sayapun terkadang juga meng-iyakan hal tersebut. Bener juga batin saya meng-iyakan, apanya yang beda, karena perbedaan fisik saja tidaklah cukup ketika manusia masih pada tataran rata-rata sama dari segi keluhan. Saya hanyalah manusia biasa, saya bukanlah siapa-siapa dan saya belum bisa apa-apa. Lalu dimana letak ke-unikannya ?, Sifatnyakah ?, karakternyakah ?, perilakunyakah ?, … entahlah

Tapi disisi lain kita begitu mudahnya menunjuk bahwa si A itu orangnya unik ya. Selain ganteng atau cantik dia juga pinter, kreatif, inovatif, sukses dan energic pula. sementara itu kita sering menyalahkan dan bahkan menghukum diri atas ketidakberdayaan kita melawan kelemahan-kelemahan diri, yang pada ujungnya kita dengan mudahnya menyalahkan TUHAN, ah sungguh TUHAN tidak adil. Jika memang manusia itu diciptakan dengan segala ke-unikannya, mana buktinya, begitu teriak seorang kawan pada satu ketika.

Mungkin kita sudah lupa, bahwa kita diberi satu perangkat kecerdasan yang super dahsyat sebagai bukti keunikan. Namun sayangnya kita tidak mau belajar memanfaatkan untuk mencari dimana dan apa keunikan dari setiap diri. Yak, … kita jarang sekali memanfaatkannya. Mungkin diantara kita sering mendengar guyonan bahwa kalo ada jual beli otak, maka dapat dipastikan bahwa harga otak yg jarang digunakan pasti yang paling mahal harganya hehehe. Kalo saya malah berpikir bahwa harga sebuah otak yang jarang dugunakan justru akan sangat murah atau bahkan tak berharga sama sekali saking jarang atau bahkan tak pernah digunakan sama sekali. Lo kok bisa ?, ya bisalah … mobil, motor, rumah atau apapun barang yang kita simpan (selain barang antic, emas, berlian dkk) dijamin aus dan karatan atau mati mengeras spare partnya.

Salah satu cara bagaimana kita bisa sedikit demi sedikit tahu keunikan kita dibandingkan dengan yang lainnya adalah dengan memberi ruang dan waktu pada otak kita untuk berselancar, berbicara dan ber-expressi sampai kita bisa menemukan sesuatu yang nyaman ketika kita melakukan aktivitas. Mungkin ini tidak bisa dilakukan dalam sekali, dua kali, tiga kali atau bahkan berpuluh kali … butuh waktu. Sekedar share pengalaman, pada awalnya saya adalah orang yg pemalu, penakut dan gampang panic sampai pada satu ketika nenek saya meledek saya jadi laki-laki kok ya takut sama mata orang lain. Mendengar ledekan sang nenek saya terperangah … betul juga gumam saya, kenapa saya begitu gugup, takut, malu dsb ketika berhadapan dengan orang lain apalagi ketika yang dihadapi itu serba lebih. Lebih kaya, lebih ganteng, lebih kaya dan lebih-lebih lainnya. Akhirnya saya coba berdialog dengan diri dan banyak melakukan perjalanan jauh kedalam diri sambil bertanya : apa iya saya harus jadi orang yang pemalu, penakut dan gugupan ?, lalu jika saya pemalu, penakut dan gugupan ngapain saya jauh jauh dengan menyiksa kedua orang tua saya untuk membiayai saya sekolah dan belajar. Ah ini sesuatu yang gak benar …

Awalnya perjalanan jauh kedalam diri itu sangat jauh dan melelahkan, namun lambat laun saya mulai enjoy menikmati pencarian keunikan saya sendiri. Dan sayapun mulai berlatih, berlatih dan berlatih. Dikarenakan saya sangat lemah di sisi Otak kiri, maka sayapun segera meng-aktifkan otak kanan saya tanpa saya harus berpikir mau kemana pada akhirnya. Amazing, fantastis, dahsyat, cetar dan luar biasa … saya jadi sangat emosional dan ini yg pada akhirnya bisa mengantarkan saya pada seni mengelola emosi walau saya sendiri terkadang sangat emosional tak bisa mengendalikannya. Tapi saya biarkan hal ini karena saya rasa inilah proses dan yang terpenting bagi saya adalah saya semakin merasakan dimana letak kenikmatan saya dalam menikmati keunikan dan mengembangkan pada hal hal yang sangat membantu saya dalam berbagi sesuatu ketika saya memberikan Personal Coaching, Counselling dan training yang banyak melibatkan sisi otak kanan emotional saya. Saya menikmati sekali ketika saya marah, tertawa atau bahkan menangis saat saya meng-expresikan diri dalam panggung training, personal coaching dan counseling …, kata orang lebay, alay dan cengeng, saya jawab ya biarin aja, kan itu differensiasi saya hehehehe

Dan saya berusaha mempublikasikan keunikan saya untuk memperkuat positioning saya di benak target pasar saya agar antara apa yang saya cari, saya bangun dan saya jual itu sesuai dengan persepsi public. Setelah itu selesaikah ?, tentu saja tidak karena buat saya ini adalah proses panjang pencarian saya …

Jadi, daripada kita sibuk bicara kelemahan dan nyalah-nyalahin TUHAN, mending kita belajar berkomunikasi dengan diri untuk mencari tahu dimana letak uniknya kita untuk selanjutnya kita manfaatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi diri, keluarga dan sesama bahkan semesta alam raya …

By : lz the inspirator

0 comments:

Thanks for commented