Habitual become a Leader




Apa kabar baik dari saudara, yang menjadi semangat saudara menjalani hari-hari saudara?
Saya punya cerita nih, thanks bagi yang mau membaca. Semoga bermanfaat J

“Habbitual” atau bahasa Indonesia yang berarti Kebiasaan, begitulah judul yang ditegakkan malam itu.
Bangsa Israel memiliki kebiasaan mengangkat seorang laki-laki sebagai pemimpin maupun hakim. Karena segala tugas kepemimpinan hanyalah laki-laki yang mampu melaksanakannya. Namun, lihat pada ayat Hakim-Hakim 4:1-9 ayat ini menceritakan bahwa ada seorang hakim perempuan yang menjadi hakim atas bangsa Israel bernama Debora. Yang menjadi pertanyaannya ialah mengapa bisa? Bukankah tidak diperbolehkan? Berikut saya share pelajaran yang saya dapatkan J
Sebagai laki-laki sudah digariskan menjadi seorang pemimpin (leader), suatu bagian yang sangat istimewa yang diberikan langsung oleh Tuhan (1 Korintus 11:3).
·      Pelajaran 3M:
M yang pertama adalah Man; yang bermakna seorang laki-laki haruslah memiliki sifat yang benar-benar laki-laki, atau jelasnya tidak feminim laiknya seorang wanita. Man berarti laki-laki yang kuat, tegar, siap dalam segala resiko. M kedua ialah Movement; yang berarti Pergerakan. Laki-laki haruslah menjadi seorang yang membuat suatu perubahan, bukan malah menjadi seorang yang hanya melihat kinerja orang yang lain (penonton). Dan M yang terakhir adalah Monument; it’s mean bila seorang laki-laki tidak bisa menjadi seorang laki-laki sejati dan tidak mampu membuat pergerakan atau movement maka laki-laki tersebut hanyalah akan menjadi sebuah monument atau hanya sebuah pajangan yang tiada berfungsi. Bagaimana dengan Anda?
Real man adalah seorang yang take a challenge be a chance, seorang yang bisa mengambil suatu keputusan karena pria adalah seorang Leader titik. Tahukah saudara perbedaan Leader dengan Manager?
By the way, Apa pedapat Anda bila seorang wanita yang memimpin keluarga Anda? Coba bandingkan dengan realita yang Anda lihat pada rumah tangga disekeliling Anda. Bagaimana?
Leader is “do the thing right” sebaliknya Manager is “do the right thing”. Apa perbedaannya? Bisakah Anda menganalisa kalimat diatas? Seorang pemimpin adalah seorang yang membuat hal yang logis dan benar, biasanya memikirkan secara matang setiap keputusan yang akan diambilnya. Sedangkan Manager ialah orang yang hanya menjalankan sebuah keputusan yang sudah benar yang diberikan sang Leader. So, dimanakah posisi Anda saat ini? Apakah Ada sudah menjadi seorang pemimpin yang sejati atau masih menjadi seorang Manager? Intinya adalah seorang leader haruslah berani Take Action dengan pemikiran yang matang, benar dan tidak egois. Seorang leader adalah seorang yang cepat tanggap atau Quick Respond. Tapi ingat! Leader is not about ‘Position’ but about a ‘teamwork’.
Apa peran Anda saat ada suatu kegiatan? Apakah Anda cepat untuk berpartisipasi didalamnya? Nah, honestly… saya sangat tertusuk saat pertanyaan ini diajukan. Saya teringat minggu lalu, di Gereja tempat aku ibadah akan mengadakan Bible Quiz seusai ibadah dengan hadiah utamanya sebuah Handphone dan Piala. Hari ‘H’-nya hampir semua jemaat yang hadir mengikuti acara tersebut kecuali Saya dan beberapa teman lainnya. Waktu itu Saya merasa Saya tidaklah perlu untuk mengikuti acara itu, lagian Saya tidaklah banyak tahu tentang kisah-kisah yang didalam Alkitab. Sudah barang tentu saya tidak akan menang melawan mereka. Sudahlah biar saja mereka yang join. Saya support dari belakang aja. Hehehe… tanpa saya ketahui bahwa pikiran-pikiran seperti itu sangatlah dangkal sekali. Yang pada akhirnya saya melihat seorang yang tidak tahu banyak tentang Alkitabpun ikut, bahkan setelah melihat skor akhir ada banyak yang hanya mencapai dibawah 30. Ironisnya, saya tidak melihat mereka kecewa. Mereka tetap fun dan happy.
Malam itu, saya belajar bahwa pemimpin adalah seorang yang tidak melihat kepada hadiah. Pemimpin itu adalah berbicara tentang peran aktif dalam mendukung suatu acara (sekecil atau sesederhana apapun acara itu). Yang dilihat ialah Fellowship-nya. Lihat! Lihatlah pada perbuatan atau atitud dan partisipasinya. Bukan pada hadihnya.
Bersyukur sekali saya hadir dalam pertemuan yang benar-benar menginspirasi itu. Malam itu, adalah malam yang takkan pernah saya lupakan. Begitu luar biasa pelajaran yang saya terima, melihat kepada hal positif yang keluar dari setiap mulut yang hadir saat itu. Terutama pembahasan yang disharingkan adalah pelajaran yang belum pernah saya terima dari siapapun bahkan sekian banyak orang yang saya temui.

0 comments:

Thanks for commented