Makalah Sistem Management File
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Manjemen file merupakan salah satu bab dari matakuliah sistem operasi. File
atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi
yang saling berhubungan dan disimpan diperangkat penyimpanan. Sistem berkas ini
sangatlah penting. Karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah
suatu yang sangat berharga bagi pengguna.
Dalam sistem operasi komputer kita mengenal sistem manajemen file. Sistem
manajemen file ini perlu diterapkan agar dapat digunakan dalam sistem operasi
komputer. Dalam penerapannya seringkali menimbulkan beberapa masalah, oleh
karena itu masalah tersebut harus dapat diselesaikan oleh sistem operasi
komputer. Penyelesaian tersebut memiliki beberapa cara yang masing-masing
memiliki keunggulan dan kelemahan tersendiri.
Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows dapat
dilakukan dengan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada pada program
aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi tersebut berfungsi untuk
mengelola file dan folder, seperti menyalin file menjadi dua atau lebih
salinan, menghapus atau memindahkan file atau folder ke tempat lain, seperti ke
dalam disket atau folder lainnya.
Penggunaan menu dan operasi-operasi file pada Windows Explorer ini
relatif mudah digunakan dan sederhana. Umumnya, Windows Explorer dieksekusi lewat: Start Menu
| Program | Accessories | Windows Explorer. Atau cara cepatnya dengan
klik kanan pada Start Menu, kemudian pilih Explorer.
1.2.
Rumusan Masalah
·
Pengertian Manajemen
File?
·
Apakah Manfaat Manjemen File?
·
Apakah Sasaran dan fungsi sistem Manajemen File?
·
Bagaimana
Arsitektur Manajemen File?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Manajemen File
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang
digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau
partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang
digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu
file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format
2.2. Manfaat Manajemen File
Manfaat Manajemen File antaralain dapat
mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja,
tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita
inginkan. Pada sebagian besar pemakai, system file merupakan bagian system
operasi yang paling tampak. System file menyediakan pengaksesan dan penyimpanan
file secara online terhadap data dan program. System file terisi dua bagian
terpisah, yaitu kumpulan file yang masing-masing file menyimpan data dan / atau
program serta struktur direktori yang mengorganisasikan dan menyediakan
informasi mengenai file di system.
2.3. Fungsi Sistem Manajemen
File
Komputer
dapat menyimpan file di beragam media penyimpanan seperti optical disk,
magnetic tape dan magnetic disk. Agar computer dapat digunakan dengan nyaman
maka computer harus menyediakan pandangan yang logic seragam dalam hal
penyimpanan informasi atau data. Sistem informasi menyembunyikan properti-properti
fisik dari penyimpana fisik dengan mendefinisikan unit penyimpanan logic yang
disebut file. File-file dipetakan ke perangkat fisik oleh system operasi.
Perangkat fisik ini bersifat nonvolatile, sehingga isinya tetap bertahan
setelah system computer dimatikan mengakhiri satu sesi layanan system computer.
File adalah koleksi yang diberi nama dari sebuah informasi yang direkam
pada penyimpanan sekunder. File mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Persistance
Informasi
dapat bertahan meski proses yang membuatnya berakhir atau satu daya
dihilangkan. Dengan property seperti ini maka file yang didapat dari hasil proses
dapat dijaga dan digunakan pada masa yang akan datang.
b. Size
Setiap file memiliki ukuran, terkadang file mempunyai ukuran yang sangat
besar sehingga memungkinkan
membutuhkan tempat penyimpanan yang sangat besar pula.
c. Sharability
File dapat digunakan diberbagai proses yang mengakses
informasi secara konkruen.
2.4. Sasaran Sistem
Manajemen File
Pengolahan
file adalah kumpulan perangkat lunak system yang menyediakan layanan-layanan
berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan atau aplikasi. Satu-satunya
cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat system file. Pemakai
atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses
data dimasing-masing aplikasi. Sistem telah menyediakan pengendali terhadap
asset penting itu.
Memenuhi
manajemen data bagi pemakai (Grosshan[GRO-86]), kebutuhan manajemen data bagi
pemakai untuk memberikan kemampuan melakukan operasi-operasi sebagai berikut :
- Menampilkan seluruh record
data (Retrieve all)
- Menampilkan satu record
data tertentu (retrieve one)
- Menampilkan satu record
data berikutnya (retrieve next)
- Menampilkan satu record
data sebelumnya (retrieve previous)
- Menyisispkan satu record
data (insert one)
- Menghapus satu record data
tertentu (delete one)
- Memperbaharui satu data
tertentu (update one)
- Memperbaharui beberapa
record tertentu dalam suatu criteria (update few)
Optimasi kerja
(Grosshan[GRO-86]), yaitu : menurut system yaitu meningkatkan jumlah throughput
keseluruhan. Menurut pemakai yaitu cepatnya waktu tanggap.
2.5. Fungsi Manajemen File
Beberapa fungsi
yang diharapkan dari pengelolaan manajemen file :
1. Penciptaan,
modifikasi dan penghapusan file
2. Mekanisme
pemakaian file secara bersama
Menyediakan beragam tipe
pengaksesan terkendali seperti :
- Read access (kendali
terhadap akses membaca)
- Write access (kendali
terhadap akses modifikasi)
- Execute access (kendali
terhadap akses menjalankan program)
- Dan beragam kombinasi lain
3. Kemampuan back up dan pemulihan (recovery) untuk mencegah kehilangan
karena kecelakaan atau dari upaya
penghancuran informasi.
4. Pemakai dapat mengacu file
dengan nama simbolik (symbolic name) bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik
5. Pada lingkungan sensitive dikehendaki
informasi tersimpan aman dan rahasia
Lingkungan seperti : electronic
fund transfer system, criminal record system, medical record system, dsb
System file menyediakan
enkripsi data (merubah data menjadi symbol tertentu) dan dekripsi (pembukaan
file bersandi rahasia) untuk menjaga agar data hanya dapat digunakan oleh
pemakai yang diotorisasi saja.
6. System file harus
menyediakan antarmuka (interface) yang bersifat user-frendly
System file harus
menyediakan : pandangan secara logic (logical view) bukan pandangan secara
fisik (physical view) terhadap data, fungsi dapat dilakukan terhadap data.
2.6. Arsitektur Pengolahan
File
Pengolahan file
biasanya terdiri dari :
1. System akses
:barkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file akses
2. Manajemen
File : berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file
3.Manajemen Ruang penyimpanan : berkaitan dengan
alokasi tempat penyimpanan file diperangkat penyimpanan
4. Mekanisme
integritas file : berkaitan dengan jaminan informasi pada file tidak terkorupsi
Program
dapat mengakses file pada umumnya melalui system basis data (DBMS)atau
fasilitas yang disediakan Sistem Operasi. Umumnya Sistem Operasi
menyediakan manajemen file, manajemen penyimpanan file dan mekanisme integrasi.
DBMS umumnya memuat bagian database engine, diataranya berisi mekanisme
integrasi dan system akses.
DBMS menggunakan fasilitas yang disediakan system operasi untuk
memberikan layanan-layanannya. Mekanisme integrasi merupakan masalah yang dilakukan ditingkat system
operasi maupun di DBMS. Hanya system operasi tertentu, yaitu siste operasi yang
dikhususkan untuk basisdata yang secara langsung menyatukan system akses di
system operasi. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kinerja yang lebih bagus.
Sebagian besar system operasi hanya menyediakan pengelolaan file yang akan
digunakan peragkat lunak aplikasi diatasnya
Pengolahan file melibatkan
banyak subsistem penting di system computer, yaitu :
1. Manajemen perangkat
masukan/keluaran di system operasi
Device
driver, merupakan lapisan terbawah. Device driver berkomunikasi dengan
perangkat secara langsung. Device driver bertanggung jawab memulai operasi
masukan/keluaran dan mengolah penyelesaian permintaan masukan/keluaran. Pada
operasi file perangkat yang sering digunakan adalah disk dan tape. Device
driver merupakan bagian dari manajemen masukan/keluaran.
2. System file di system
operasi
System
file dasar,atau tingkat masukan/keluaran fisik merupakan antarmuka utama dengan
perangkat keras. Lapisan ini berhubungan dengan blok-blok data yang
dipertukarkan antara system dengan disk dan tape. Lapisan ini berfungsi dalam
penempatan blok-blok datadiperangkat penyimpanan sekunder dan buffering
blok-blok data itu di memori utama. Lapisan ini tidak berhubungan dengan isi
data auat struktur file.
Abstraksi
file dan direktori, system file memberikan abstraksi ke pemakai berupa file dan
direktori. Pemakai maupun proses tidak perlu lagi berhubungan dengan blok-blok
data melainkan beroperasi terhada abstraksi file dan/atau direktori.
Operasi-operasi terhadap file dan direktori, kumpulan system call
dan/atau pustaka untuk manipulasi file dan direktori.
3. System akses dan/atau
system manajemen basis data
System
Akses,metode kases merupakan lapisan terakhir. Metode ini menyediakan antarmuka
standar antara aplikasi dengan system file secara perangkat yang menyimpan
data. Metode pengaksesan yang berbeda merefleksikan struktur file berbeda dan
cara-cara pengaksesan dan pengolahan yang berbeda.
Metode pengaksesan yang
paling dikenal adalah :
1. File pile (pile file)
2. File sekuen (sequential
file)
3. File sekuen berindeks
(indexed-sequenstial file)
4. File berindek majemuk
(multiple-indexed file)
5. File ber-hash (hashed
file)
6. File multiring (multiring
file)
2.7. Sistem File
Konsep
terpenting dalam system operasi adalah file dan direktori. Pemakai memanipulasi
data dengan merujuknya sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani
dengan masalah penyimpanan, manipulsi perangkat dan sebagainya.
File : abstraksi
penyimpanan dan pengambilan informasi didisk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak
dibebani cara dan letak penyimpana informasi, serta mekanisme kerja penyimpanan
data.
Terdapat beragam pandangan
mengenai file :
a. Pandangan pemakai
Terhadap file pemakai
berkepentingan memahami hal-hal berikut :
- penamaan file
pemakai mengacu
file dengan nama simbolik. Masing-masing file pada system harus mempunyai nama yang unik agar tidak
ambigu. Penamaan file mutlak dengan menyertakan nama direktori tempat file,
sebagai nama awal harus memberikan nama yang unik untuk semua file di system.
Tidak boleh memberikan nama file yang sama dalam satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai
direktori. Terdapat aturan dalam penamaan file :
• system yang
case-sensitive, yang membedakan antara huruf kecil dan besar. Ex: LINUX/UNIX
• system case-sensitive
tetapi tidak membedakan antara huruf besar dan kecil. Ex : DOS
“sekarang penamaan file
cenderung menggunakan nama yang panjang karena lebih deskriptif”
- tipe file
terdapat tiga
tipe file pada system operasi :
1. regular :
file regular beridi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner. File ASCII berisi baris
teks, sedangkan file biner adalah file bukan file ASCII. Untuk file biner
eksekusi (exe) mempunyai struktur internal (layout) yang hanya diketahui system
operasi tertentu. Untuk file biner hasil program apliksi, struktur internal
hanya diketahui program aplikasi tersebut.
2. Direktori : file
direktori merupakan file yang dimikili system untuk mengelola struktur system
file. File direktori merupakan file berisi informasi mengenai file didirektori.
3. Special : merupakan logic
perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai
file. Pengguna dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat maukan/keluaran.
File special terbagi menjadi
dua, yaitu :
• file special karakter :
berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter. File ini memodelkan
perangkat masukan/keluaran seperti : terminal, printer, port jaringan, modem,
dan perangkat bukan penyimpanan skunder.
• File special blok :
berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data.
- atribut file
informasi tambahan
mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat
diterapkan. Atribut
digunakan untuk pengelolaan file. Contoh atribut-atribut pada file[TAN-92] :
protection, password, creator, owner, read-olny flag dll.
- perintah-perintah untuk
manipulsi file.
Merupakan perintah yang
dapat diberikan pemakai dibaris perintah ke shell (command interpreter).
Perintah tersebut dapat dikategorikan menjadi :
• menciptakan file
• menghapus file
• mengcopi file
• merubah nama
file
• dan manipulasi
yang lain.
- Operasi pada file.
Operasi-operasi pada file
yang sering diimplementasikan system operasi [TAN-92] : create, delete, open,
close, read, write, append, seek, get attributes, set attributes, rename.
b. Pandangan
pemrogram à Pemrogram perlu
memahami operasi-operasi terhadap file
c. Pandangan
perancang system à Implementasi
pengelolaan file
2. Direktori :
berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan
penyimpanan. Direktori adalah file, namun dimikili system operasi dan dapat
diakses dengan rutin di system operasi.
Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi,
informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat
mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read only.
Pandangan
Pemakai : direktori menyediakan pemetaan nama file ke file. Informasi
terpenting pada direktori berkaitan dengan penyimpanan termasuk lokasi dan
ukuran penyimpanan file. Pada system bersama (shared system ), informasi yang penting adalah
informasi pengendalian akses file. Satu pemakai adalah pemilik file yang dapat
member wewenang pengaksesan ke pemakai-pemakai lain.
Aturan
penamaan direktori mengikuti aturan penamaan file karena direktori merupakan
file khusus. Beberapa konsep penting yang dipahami oleh pemakai :
• Hirarki direktori
Kebanyakan
system menggunakan hirarki direktori atau berstruktur pohon. Terdapat satu
direktori master (root) yang didalamnya terdapat subdirektori-subdirektori.
Subdirektori dapat memuat subditerktori berikutnya, demikian seterusnya.
Penamaan direktori sama aturannya dengan penamaan file, karena direktori
merupakan file yang memiliki arti khusus.
• Jalur pengaksesan (path
name)
Apabila
system file diorganisasikan dengan pohon direktori, maka diperlukan cara
menspesifikasikan nama file. Masalah penamaan file diselesaikan dengan penamaan
absolute dan penamaan file relative. Terdapat dua jalur, yaitu :
1. Nama jalur absolute
(absolute pathname) : nama jalur dari direktori root ke file, dimulai dari
direktori root dan akan bernilai unik.
2. Nama jalur relative
(relative pathname): jalur relative terhadap direktori kerja/saat itu (working
directory atau current directory). Pemakai dapat menyatakan satu direktori
sebagai current directory. Nama jalur tidak dimulai direktori root berarti
relative current directory.
• Perintah-perintah
manipulasi direktori
1. Pindah
direktori
2. Penciptaan
direktori
3. Penghapusan
direktori
4. Penghapusan
direktori mensyaratkan : direktori tidak sedang digunakan dan direktori telah
kosong.
• Operasi pada
direktori
Beragan operasi dapat diterapkan pada direktori, seperti pada file. Operasi-operasi yang khusus
pada direktori yang dapat diimplementasikan system operasi sbb : create,
delete, open directory, close directory, read directory, rename, link dan
unlink.
3. Manipulasi seluruh system
file
Terdapat perintah-perintah
manipulsi system file :
• Pembentukan system file
• Pemeriksaan system file
• Pengkopian seluruh system
file
• Manipulsi lain
2.8. Shared File
Adalah file yang tidak hanya
diacu oleh satu direktori (pemakai) tetapi juga oleh direktori-direktori yang
lain. System file tidak lagi berupa pohon melainkan directory acyclic graph
(DAG). Masalah-masalah di shared file :
1. Metode implementasi
shared file
2. Metode pemberian kases
pada shared file
3. Metode pengendalian atau
penanganan terhadap pengaksesan simultan yang dilakukan pemakai-pemakai yang
mengacu file, mencakup integrasi atau koherensi data.
2.9. Sistem Akses File
System akses merupakan pilihan,
yaitu :
1. Dapat menjadi bagian
system operasi, atau
2. System operasi sama
sekali tidak memiliki komponen system berkas.
System
operasi bertujuan umum (general-purposes operating system ) tidak
mengimplementasikan system akses sebagai komponen system operasi, terserah
system memanajemen basisdata yang dijalankan di system operasi itu yang
menangani system akses. System operasi hanya memberikan pengelolaan system file
dasar.
System
operasi tertentu sering mengimplementasikan system akses sebagai bagiannya
seperti system operasi mainframe untuk tujuan khusus. Implementasi system akses
ditingkat system operasi untuk meningkatkan kinerja system menejemen basisdata.
a. Cara akses
perangkat penyimpanan
Perangkat
penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu :
• Perangkat akses sekuen
(sequential access devices)
Proses harus
membaca semua byte atau record file secara berurutan mulai dari awal, tidak
dapat meloncati dan membaca diluar urutan. Ex : tape
• Peragkat akses
acak (random access devices)
Dimungkinkan
dapat membaca byte atau record di file secara tidak berurutan.
b. Organisasi
file
Element pokok perancangan
system akses adalah cara record-record diorganisasikan atau distrukturkan.
Beberapa
criteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah [WIE-87]
• Redudansi yang
kecil
• Pengaksesan
yang cepat
• Kemudahan
dalam memperbaharui
• Pemeliharaan
yang sederhana
• Kehandalan
yang tinggi
Terdapat enam
organisasi dasar, kebanyakan organisasi file system termasuk salah satu atau
kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi pengaksesan file secara dasar sudah
dibahas pada halaman 6
BAB III
SIMPULAN
3.1. Simpulan
Manajemen file dalam sistem operasi keluaran Microsoft Windows dapat
dilakukan dengan memanfaatkan fungsi dan fasilitas yang ada pada program
aplikasi file manager Windows Explorer. Aplikasi tersebut berfungsi untuk
mengelola file dan folder, seperti menyalin file menjadi dua atau lebih
salinan, menghapus atau memindahkan file atau folder ke tempat lain, seperti ke
dalam disket atau folder lainnya.
Sebagai Manfaat Manajemen File antaralain dapat mengurangi resiko
kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa
file baru, tersimpan dimana saja, dan hal lain yang tidak kita inginkan. Pada sebagian besar pemakai,
system file merupakan bagian system operasi yang paling tampak. System file
menyediakan pengaksesan dan penyimpanan file secara online terhadap data dan
program. System file terisi dua bagian terpisah, yaitu kumpulan file yang
masing-masing file menyimpan data dan / atau program serta struktur direktori
yang mengorganisasikan dan menyediakan informasi mengenai file di system.
Sasaran dan Fungsi Sistem Manajemen File, File adalah koleksi yang
diberi nama dari sebuah informasi yang direkam pada penyimpanan sekunder. File mempunyai sifat sebagai
berikut : Persistance à Informasi dapat bertahan
meski proses yang membuatnya berakhir atau catu daya dihilangkan. Dengan
property seperti ini maka file yang didapat dari hasil proses dapat dijaga dan
digunakan pada masa yang akan dating. Size à Setiap file memiliki
ukuran, terkadang file mempunyai ukuran yang sangat besar sehingga memungkinkan membutuhkan tempat
penyimpanan yang sangat besar pula. Sharability à File dapat digunakan diberbagai proses yang mengakses
informasi secara konkruen.
DAFTAR PUSTAKA
Keren sob
ReplyDeletewww.kiostiket.com
mantep sob
ReplyDeletethanks
Super sob
ReplyDeletethanks
Daftar pustakanya dari mana nih sob? Update dong
ReplyDeleteDaftar Pustakanya, kebanyakan saya ambil dari pengetahuan. lagian file-file yang saya masukkan merupakan hasil dari komputer saya. hehe :D
DeleteDAFTAR PUSTAKA YANG MANTAP
ReplyDeleteMy blog
OKE MIN
ReplyDeletesolder